RIYADH - Kontroversi penampakan bulan sabit atau hilal menanti di dalam komunitas Muslim menjelang akhir Ramadan. astronom mengatakan bulan sabit yang menandai Idul Fitri 2025 tidak akan terlihat dari sebagian besar dunia, termasuk Timur Tengah, pada Sabtu 29 Maret,
saat banyak orang diperkirakan akan melihatnya. Namun banyak yang percaya bahwa terlepas dari adanya penampakan hilal atau tidak, Kerajaan Arab Saudi tetap akan menetapkan Idul Fitri pada hari Minggu, 30 Maret. Selama bertahun-tahun, kerajaan tersebut—rumah bagi situs-situs suci umat Islam—telah dituduh oleh para kritikus "memalsukan" beberapa penampakan hilal dengan melaporkannya pada hari-hari ketika para ilmuwan dan astronom bersikeras bahwa bulan sabit tidak mungkin terlihat. Pemerintah Arab Saudi tidak pernah menanggapi kritik ini.
Ketua MUI Awal Ramadan Berpotensi Berbeda, Lebaran Sama Apa yang Ada di Balik Kontroversi Ini? Umat Muslim mengikuti kalender lunar (bulan), yang terdiri dari 12 bulan yang berlangsung antara 29 atau 30 hari. Akhir bulan puasa Ramadan bergantung pada penampakan atau ketiadaan bulan sabit. Beberapa negara mengandalkan pengamat bulan lokal untuk melihat bulan sabit baru, sementara banyak yang menyerahkannya kepada Arab Saudi untuk menentukannya. Di negara-negara tanpa badan pengamat bulan resmi,
Seperti Inggris, banyak umat Muslim juga mengikuti jejak Arab Saudi, meskipun beberapa ulama di kerajaan tersebut telah mendesak orang-orang di tempat lain untuk tidak melakukannya. Menurut kalender yang telah ditentukan sebelumnya oleh kerajaan, hari pertama Syawal atau Idul Fitri akan jatuh pada hari Minggu, 30 Maret.