Serang, detikrakyat.com – Pembangunan jalan rabat beton Desa Kebon Cau, Kecamatan pamarayan, Kabupaten Serang, Banten. dari anggaran Dana Desa (DD) sebesar Rp 9.8,292.876,. Tahun Anggaran 2024, diduga dikerjakan asal jadi dan tidak sesuai dengan spesifikasi.
Dari hasil imformasi yang diterima wartawan media ini, Senin (18/11/2024) dari masyarakat yang enggan untuk dituliskan namanya, bahwa dirinya sangat menyayangkan atas pekerjaan jalan rabat beton tersebut yang terkesan asal jadi.
Disisi lain. Lembaga Suadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Nurani Rakyat Provinsi Banten. hasil Investigasi di lapangan menemukan kejanggalan tentang minimnya perataan sehingga di temukan dari panjang 122m, lebar 2,5m itu, dan ketinggian 0,15m itu, ketinggian tida merata karena hasil ukur ditemukan tida sesuai ada yang 0,12m, tinggi, 0,13m, yang seharusnya rata 0,15m, sesuai petunjuk di RAB, hal itu di benarka olek pekerja yang enggan menyebukn namanya,
"Kamimah pekerja pak tidak tau apa-apa, suruh kerja aja sesuai perintah pak guruh TPK orng desa, di tanya soal tidak ratan tentang ketinggian 15cm, iya sih tengahnya" cetusnya.
Kuat dugaan melakukan korupsi didalam pembangunan jalan tersebut. Sehingga ia berharap pihak APH dan intansi terkait agar segera turun untuk melakukan pengecekan pekerjaan jalan rabat beton tersebut yang berlokasi di kampung petir, rt 09 rw 02, desa kebon cau, kecamatan pamarayan,kabupaten Serang, Banten.
“Saya sangat menyayangkan dengan adanya pekerjaan jalan rabat beton yang dikerjakan asal jadi serta diduga tidak sesuai dengan Spesifikasi (RAB) tersebut. Sebab dalam pembangunan jalan rabat beton yang panjangnya 122meter dan lebarnya 2,5 meter tersebut menelan dana hingga (sembilan puluh delapan juta rupiah), sementara hasilnya kurang memuaskan,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan tentang banyaknya kejanggalan dalam pengerjaan jalan rabat beton tersebut. “Jadi bukan saya saja yang kecewa, masyarakat lain pun pasti kecewa karena dalam pelaksanaan pekerjaannya juga di nilai kurang maksimal” ungkapnya.
Seperti material yang seharusnya di RAB sudah tertuang
“Jadi kami selaku kontrol sosial mohon dengan sangat kepada pihak APH dan istansi terkait agar segera turun kelapangan,” tutupnya.
Sementara guruh selaku tim pelaksana kegiatan (TPK) saat di hubungi lewat sambungan WhatsApp nya tidak mengangkat padahal tim mesia ingin konfirmasi lebih lanjut terkait hari ongkos kerja (HOK) yang di bayarkan kepada pekerja sesuia tidak dengna yang tertuang di RAB,
Sampai berita ini terbit beberapa pihak belum di konformasi, namun tim awak media ini akan konfirmasi lebih lanjut kepada Intansi terkait,
(Tim/Red)
