Tangerang - detikrakyat.com, Ponpes Tahfidz Daarul Arifin menggelar kegiatan rapat Kerja untuk menyambut persiapan Tahun Ajaran Baru 2024-2025.Raker ini dilaksanakan pada hari Minggu (7/07/24) di Ponpes Tahfidz Daarul Arifin yang berlokasi dijalan Daan Mogot KM.21, Jl. Keadilan Kec. Batu Ceper Kota Tangerang, Provinsi Banten dengan mengusung tema “Penguatan Menajemen Pondok Pesantren Yang Berkemajuan Dalam Mewujudkan Generasi Yang Sholeh, Cerdas dan Siap Memimpin”.
Rapat kerja tersebut dihadiri oleh sejumlah para pembina pondok pesantren, para dewan pakar dan para pengurus pondok pesantren tahfidz Daarul Arifin yang pada hari itu kepengurusannya dikukuhkan oleh Pembina Yayasan Daarul Arifin, KH, Drs, Zainal Arifin, M.M, M.Sc.
Adapun struktur kepengurusan Ponpes Tahfdz Daarul Arifin yang baru dikukuhkan adalah
Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Arifin : Ihsan Khulqi, S.Hum, M.Pd, Direktur Pendidikan : Mahadi S.Pd M.Pd
Wakil Direktur Ramatullah S.Pd, Direktur Tahfidz : KH, Dr. Khairul M.Pd, Wakil Direktur : Muhaimin Ali, S.Pd, Direkur Kepesantrenan : Sutisna S.Pd, Wakil Direktur : Kamal, S.Pd, M.Pd,, Direktur Hukum : Coki Siregar SH, Mli Wakil Direktur : Nurman S.E Direktur Sarpras : Iwan Sopian, Wakil Direktur Sarpras : Yanto.
Dalam kegiatan tersebut tampak hadir dari Pengurus MUI Pusat diantaranya KH, Dr. Canra Lubis, Buya Dr. Chaidir Ismail, Dr. Adimansyah, Lc, M.A
Drs, K.H. Zainul Arifin, M.M, M.Sc selaku Pembina Ponpes Tahfidz Daarul Arifin menyebutkan, tujuan dilaksanakannya Rapat Kerja ini untuk memperkuat manajemen pondok pesantren agar lebih optimal dan berkelanjutan.
“ Bahwa adanya rapat kerja yang dilaksanakan ini untuk memperbaiki sistem pembelajaran dan mutu pendidikan, maka dari itu harus adanya terobosan untuk peningkatan kualitas,berkolaborasi, dan saling mengingatkan untuk kemajuan pondok, serta terus mengutamakan kekompakan dan ukhuwah antar sesama.” ujar kyai kharismatik tersebut.
Hal senada, juga dikatakan oleh Ketua Yayasan Daarul Arifin Ustadzah Hj.Titi Zainal, S.Ag yang juga merupakan salah seorang Pembina Ponpes Tahfidz Daarul Arifin, " Bahwasannya rapat kerja ini adalah untuk menata agar anak didik bisa membaca sekaligus memahami makna belajar yang sesungguhnya, beliau berharap agar ke depannya Ponpes Tahfidz Daarul Arifin dapat melahirkan para pemimpin dimasa depan, " ujar Ustadzah Hj.Titi yang juga merupakan Ketua Majelis Taklim BKMT Se-Kota Tangerang.
KH, Dr. Canra Lubis selaku Sekretaris Bidang Dakwah MUI Pusat yang juga salah seorang Dewan Pakar di Ponpes Tahfidz Daarul Arifin menyebutkan , bahwasannya kepercayaan masyarakat saat ini sudah mulai berkurang dengan maraknya pemberitaan akhir akhir ini di beberapa media yang menyudutkan keberadaan pondok pesantren.
" Kami dari MUI Pusat akan terus dan selalu berupaya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pondok pesantren yang ada di Indonesia, tentu hal ini tidaklah mudah butuh waktu dan perjuangan serta kesungguhan dari semua pihak sebab untuk mengembalikan sebuah kepercayaan tidaklah mudah dan butuh proses.
MUI juga sudah menerapkan standarisasi dalam berdakwah bagi para Usadz/Ustadzah maupun para Da'i dan sudah terserifikasi dari MUI Pusat dan Kementrian Agama Republik Indonesia.
Alhamdulillah salah satunya Ustadz Ihsan Khulqi, S.Hum, M.Pd selaku Pimpinan Ponpes Tahfidz Daarul Arifin sudah lolos dan bersertifikat, " jelas Ustadz Canra Lubis.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Tahfidz Daarul Arifin, Ustadz Ihsanul Khulqi, S.Hum, M.Pd mengatakan, peningkatan manajemen pondok yang dimaksudkan mencakup segala aspek madrasah, pengasuhan, dapur, maktab, untuk ke depannya agar lebih baik, penguatan sistem, SOP, dan tatip yang sudah dibuat, tetap fokus pada tujuan pengembangan pondok pesantren, selalu komunikasi dan kolaborasi antara sesama.
Sejumlah agenda yang dibahas antara lain pemeliharaan sarana dan prasarana pondok, pelayanan seluruh Sumber Daya Pondok (SDM), perlu adanya ruang kretifitas santri, program internalisasi pemahaman tentang pondok pesantren.
“Tuntutan menjadi guru yang cerdas dan adaktif dalam perkembangan zaman membutuhkan sarana pendukung dalam program bahasa, program masuk dalam program RAB Madrasah dan masih banyak point-point penting lainnya yang perlu adanya pertimbangan yang bijak nantinya, ” jelas Ustadz Ihsanul. ( Red )